Mengapa Puasa Ramadhan diwajibkan ?



Awal umat manusia melakukan puasa bukan dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW, namun sejak manusia pertama Nabi Adam AS, sudah ada perintah dari Allah untuk melakukan puasa. Dan sampai sekarang yang akhirnya Puasa di Bulan Ramadhan diwajibkan bagi kaum muslim di seluruh dunia tanpa terkecuali. Puasa di Bulan Ramadhan menjadi maksud tersendiri mengapa hal itu menjadi wajib, Umat muslim diharapkan bisa meningkatkan ketakwaan mereka kepada Allah Swt dengan melakukan Ibadah puasa. Puasa juga mempunyai tujuan lain yaitu membersihkan diri dan jiwa kita dari perbuatan yang dimurkai oleh Allah Swt.

Puasa Ramadhan

Diceritakan bahwa pada saat Nabi Adam AS turun ke bumi karena telah melakukan sebuah dosa, beliau merasa bersalah dan menebus dosanya tersebut dengan melakukan Ibadah Puasa selama tiga hari setiap bulannya. Puasa tersebut kemudian menjadi sunnah yang dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulannya. Tidak hanya Nabi Adam AS saja yang melakukan Ibadah Puasa, Nabi Daud AS juga melakukan Ibadah Puasa yang puasa tersebut terkenal hingga sekarang dan diberi nama Puasa Daud. Yakni puasa yang dilakukan satu hari puasa, satu hari tidak puasa, satu hari puasa lagi dan begitu seterusnya hingga setahun lamanya.

Waktu terus bergulir hingga ke zaman Nabi lainnya, kaum Yahudi memiliki kewajiban puasa 40 hari. Umat Nabi Isa AS, memiliki kewajiban puasa selama 50 hari. Kewajiban Puasa di Bulan Ramadhan dimulai pada zaman Nabi Muhammad SAW. Pada saat permulaan Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW., beliau selalu melaksanakan puasa selama 3 hari setiap bulannya seperti yang dilakukan Nabi Adam AS. Selain itu Rasulullah juga melaksanakan Puasa ‘Asyuro yaitu pada tanggal 10 Muharram. Di saat Nabi Muhammad SAW Hijrah ke Madinah beliau mendapatkan wahyu tentang hukum Puasa, hal tersebut tertulis jelas di Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183-184, yang memiliki arti,

“Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar bertakwa, à (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu ia tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasalah itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya” Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 183-184

Para sahabat Nabi kemudian melakukan perintah tersebut yaitu berpuasa bagi yang mampu (sehat) dan membayar fidyah bagi yang kurang mampu (tidak bisa melaksanakan puasa). Kamudian Allah Swt, melanjutkan wahyu tersebut dengan menurunkan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, yang tertera dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 185, yang memiliki arti,

Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang salah). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu ia tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 185

Dari penjelasan diatas semoga kita lebih mempertebal iman dan taqwa kita kepada Allah Swt. Dan berusaha sebaik mungkin untuk bisa melaksanakan kewajiban yang sudah diberikan.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »