Intermezzo Kisah Inspiratif..........



Tidak seperti biasanya, disini saya akan membagikan info dari yang saya baca di Facebook. Meskipun saya tidak bisa menjamin 100% bahwa ini berita asli, namun saya tetap membagikan ini dikarenakan terdapat ilmu yang bisa kita petik dari cerita ini. Semoga kalian para pembaca bisa mengambil inti dari cerita yang akan saya sampaikan.



Dahulu ada seorang konglomerat yang sukses dan menjadi kaya raya disuatu negara. Orang tersebut memiliki kekayaan 20 Trililun Rupiah sebut saja namanya Bapak Tirta. Namun diakhir usianya dia mulai merenungi tentang sebuah kematian. Dia takut apabila dia akan mati kelak dia tidak ada yang mendampinginya selama dia sedang berurusan dengan para malaikat tentang apa yang sudah dilakukannya selama di dunia ini. Kemudian dia bertanya kepada para saudaranya dan kepada keluarganya tentang kesediaannya menemani dia di kuburan selama 40 hari 40 malam. Dengan alasan yang tidak logis dari konglomerat tersebut, para saudara dan anggota keluarganya tidak menerima permintaan tersebut dikarenakan “orang yang sudah mati dengan kita yang masih hidup tidak ada sangkut pautnya dengan menemani orang mati, kita sudah berbeda alam jadi buat apa membuang waktu dengan orang yang sudah mati”, jawaban para saudara dan anggota keluarganya.

Pak Tirta tidak berputus asa dengan jawaban para anggotanya. Beliau berpikir bahwa apabila ada yang menemani beliau dapat menguatkan hatinya dalam menjawab pertanyaan yang ditanyakan Malaikat Munkar dan Nakir. Akhirnya beliau memutuskan akan membagikan setengah dari total kekayaan beliau kepada siapapun yang mau menemani beliau selama 40 hari 40 malam. Pengumuman tersebut menyebar ke seluruh antero dunia. Dan ada seorang tukang pacul bernama Bapak Sukardi yang mendengar hal tersebut, kemudian Pak Sukardi langsung bergegas menuju kediaman Pak Tirta menyanggupi tawaran beliau. Beberapa surat perjanjian dilampirkan dan ditanda-tangani oleh kedua orang yang bersangkutan dan didampingi beberapa saksi.

Hari kematian Pak Tirta tiba, Pak Sukardi sudah menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan mulai dari pakaian, dan makanan yang akan diantarkan selama 40 hari sudah disiapkan. Hari pertama kematian Pak Tirta tiba, suasana berubah ketika Malaikat Munkar dan Nakir tiba dilokasi kuburan Pak Tirta, merasakan hawa tersebut, Pak Sukardi sedikit menjauh dari lokasi. Namun setelah selesai berbincang dengan Pak Tirta, Malaikat kemudian menghampiri Pak Sukardi dan menanyakan pekerjaan beliau,

Malaikat         : “Apa pekerjaanmu wahai Bapak Sukardi ?”
Pak Sukardi : “mmmmm, saya hanya seorang petani yang bekerja di sawah miliki seseorang, malaikat” (dengan nada yang agak kebingungan karena beliau juga ditanyai oleh para Malaikat.)
Malaikat         : “Apa yang kau gunakan saat bekerja ?”
Pak Sukardi   : “hanya sebuah cangkul yang saya miliki untuk bekerja, malaikat”
Malaikat         : “berapa lama cangkulmu kau gunakan untuk bekerja ?”
Pak Sukardi   : “hanya dari pukul 07.00 – 14.00, malaikat”
Malaikat         : “hari apa saja kamu gunakan cangkulmu dalam bekerja.”
Pak Sukardi   : “tidak tentu malaikat, tergantung pekerjaan apa yang saya kerjakan”
Malaikat         : “berapa hasil kerja yang di hasilkan oleh cangkulmu ?”
Pak Sukardi  : “maksimal 70 ribu rupiah, hanya bisa digunakan untuk kebutuhan saya sehari-hari, malaikat”
Malaikat         : “sejak kapan kamu beli cangkulmu dan kamu mulai gunakan untuk bekerja ?”
Pak Sukardi  : “saya beli pada tahun 2012, awal bulan malaikat, sebelumnya saya memakai milik juragan saya. Dan sejak saat itu saya mulai gunakan cangkul saya untuk bekerja.”
Malaikat         : “adakah sedekah yang kamu sisipkan dari penghasilan cangkulmu ?”
Pak Sukardi   : “Alhamdulillah saya bersedakah di masjid setiap jum’at semampu saya, malaikat”
Malaikat         : “apakah cangkulmu cukup untuk menghidupi keluargamu ?”
Pak Sukardi   : “Alhamdulillah cukup malaikat”
Malaikat         : “apakah cangkulmu pernah menyakiti hewan yang ada di sawah ?”
Pak Sukardi  : “saya pernah membunuh tikus disawah dengan cangkul saya, dan mungkin secara tidak sengaja saya membunuh serangga di sawah ketika mencangkul, malaikat”
Malaikat          : “setelah bekerja apa yang kamu lakukan terhadap cangkulmu ?”
Pak Sukardi : “setelah selesai melakukan pekerjaan saya membersihkan cangkul saya dan menyimpannya di teras rumah, malaikat”
Dan seterusnya……….



Selama 40 hari, Pak Sukardi diterpa pertanyaan mengenai cangkulnya saja. Kemudian dia mulai sadar dan tidak mau mengambil harta yang sudah dijanjikan oleh Pak Tirta. Dia mulai berfikir hanya dengan satu cangkul saja sampai butuh waktu 40 hari bahkan bisa lebih, dan setiap hari ada 100 pertanyaan yang harus dia jawab, apalagi kalau dia sudah menerima separuh harta dari Bapak Tirta berapa tahun pertanyaan itu akan selesai.

Sekian, dan satu pesan dari saya harta memang penting bagi kita di sini, di alam ini. But, ini hanya sementara waktu semakin cepat berputar, hari ini kalian kecil dan besok kalian dewasa. Gunakan hartamu dengan maksimal sehingga bila kau mati tidak ada yang kau sesali dengan apa yang sudah kamu kumpulkan susah payah.

“Harta memang penting namun yang lebih utama adalah kebahagiaan, kalau memang yang membuatmu bahagia adalah dengan harta yang melimpah, It’s ok, but tetap dijalan yang benar yaitu sesuai Agama Islam

Salam Kebahagiaan *


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »