Aqidah
merupakan sebuah keyakinan yang kuat dan kokoh yang dirantai atau diikat dalam
sebuah perjanjian khusus. Secara etimologis sendiri Aqidah terdiri dari
sebuah ungkapan ‘aqada – ya’qidu – ‘aqdan – aqidatan. Aqdan sendiri memiliki
arti simpul, kokoh, ikatan ataupun
perjanjian, sedangkan Aqidah memiliki arti keyakinan. Dikat dalam artian Aqidah
harus dijalankan dan dipatuhi selama dalam masa perjanjian yang sudah
ditentukan. Semisal saya memiliki kepercayaan hidup berupa Agama Islam, maka
saya akan mematuhi apa saja yang dilarang dan diperbolehkan di Ajaran Islam
tersebut. Selama saya masih memeluk Agama
Islam dan sampai ajal menjemput saya harus mematuhi peraturan yang ada. Aqidah
sendiri dikatakan oleh Abu Bakar Jabir Al-Jazary merupakan
sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan
akal, wahyu dan fitrah.
Point penting
yang diungkapkan oleh Abu Bakar Jabir Al-Jazary adalah
setiap manusia memiliki sebuah fitrah. Dalam artian adalah sebuah firasat atau indera untuk mencari sebuah
kebenaran, akal digunakan untuk
menguji dan menelaah kebenaran sedangkan wahyu
yang kita jadikan sebagai pedoman dalam menentukan kebenaran yang murni. Setiap manusia pasti memahami konsep sebab
akibat. Dari hal tersebut seharusnya manusia bisa mencari kebenaran yang ada
dari konsep tersebut, misal semua yang diciptakan pasti ada yang membuat. Tidak
usah dari hal yang besar, kita mulai dari hal yang kecil saja “Kita memiliki sebuah Sepeda Motor, kita beli
sepeda motor itu di toko/deler namun pemilik toko itu bukanlah yang menciptakan
kita namun yang mengantarkan barang ke tangan kita. Terus siapa yang berhasil
membuat sepeda motor itu, kita percaya pasti ada yang membuatnya namun kita
tidak tau siapa dan sedang apa pembuat motor ini”. Dari situlah konsep
pemikiran saya mengenai keberadaan Tuhan.
Dia yang maha pencipta segala sesuatu di bumi dan seisinya yang bahkan kita
penciptanya tidak bisa berangan-angan mengenai kekuasaan-Nya. Tapi kita harus
yakin dulu bahwa Tuhan itu ada
sebelum semua ada itu yang harus digaris bawahi.
Aqidah
sendiri harus kita cari dalam diri kita, yaitu sebuah kepercayaan yang murni
diberikan oleh Allah Swt sang pencipta. Aqidah harus bisa membawa
hati, pikiran dan jiwa kita menuju ketentraman batin yang sesungguhnya. Namun
kadang kita sendiri yang membohongi hal tersebut dengan beranggapan bahwa kita
manusia terlahir secara alami tanpa campur tangan Tuhan. Pernyataan tersebut
harus dibuang jauh – jauh dari pikiran kita yang dapat menjadikan kita lalai
akan tanggung jawab dan tujuan kita dilahirkan di bumi ini.
Ada yang
beranggapan bahwa Iman dan Aqidah itu sama dan ada juga yang
beranggapan bahwa itu berbeda. Dari segi persamaan kedua ungkapan tersebut
mempunyai arti keyakinan atau kepercayaan. Dari segi perbedaan Aqidah
dikatakan sebagai bagian dari sebuah keimanan. Aqidah merupakan pondasi
keimanan dalam diri kita saja sedangkan Iman sendiri meliputi kepercayaan
dari dalam hati dan juga dari luar (berupa tindakan nyata). Dikatakan oleh
beberapa Ulama Salaf bahwa Iman yaitu sesuatu yang
diyakini di dalam hati, diucapkan dalam lisan, dan diamalkan dalam sebuah
tindakan nyata.
Dari artikel
ini semoga kita selalu diberikan keberkahan dalam menapaki kehidupan dengan
terus memeluk Agama Allah Swt. Amiennn……
#Bagikan bila suka dan Comment
bila ada yang ditanyakan
EmoticonEmoticon